ADVERTISING
Siswa: "pak boleh gak sih pacaran dengan temen sekelas?"
Guru: "gak boleh!"
Siswa: " kok gak boleh pak, kita cuma buat seneng2 aja kok biar sekolahnya jadi tambah semangat!"
Guru: " tetep gak boleh!"
Siswa: " bapak gak asyik nih, itu kan urusan pribadi, pacaran aja diatur2...."
Guru: " tetep gak boleh dan harusnya begitu.... gak boleh!"
Kalau melihat dialog diatas, menurut pembaca gimana? Terutama para guru nih. Jawaban guru diatas sudah tepat belum? Dan bagi para siswa juga nih, kalau guru melarang sepert itu menurut kamu gimana, diterima atau abaikan?
Sepertinya pak guru itu kurang diplomatis dengan hanya mengatakan gak boleh dan tetep gak boleh. Hehehe, pasti siswa bilangnya gak asyiiik kan? Tapi kalau pak guru tersebut menjawab panjang lebar dengan dasar agama yang soheh pun pasti si siswa akan tetep dengan pendapatnya, gak asyiik. Kecuali siswanya yang memang sudah punya dasar agama yang bagus dari orangtuanya atau dari sekolahnya dulu. Dan kecuali juga kalau sekolahnya memang berbasis agama yang kuat, si siswa dengan sendirinya akan langsung patuh ketika dinasihati, apalagi dibarengi dengan dasar dan pandangan agama yang kuat.
Yang kita bahas disini, pertanyaan dari siswa di sekolah umum biasa, sekolah kebanyakan.
Bahwa pacaran dengan temen sekalas itu tidak boleh, karena........
pertama, sekolah punya aturan sendiri, boleh dong sekolah mendisiplinkan siswanya dan salah satu disiplinnya, tidak boleh pacar-pacaran, sebab itu pasti akan mengganggu belajar siswa itu sendiri. kok mengganggu? Iyalah, pak guru kan pernah muda, hehe. walau gak pernah pacaran, tapi punya pengalaman dari temen yang waktu sekolah dulu pacaran, dan tau akibatnya, sangat mengganggu.
mengganggunya bagaimana pak?
pacaran itu melulu pengen diperhatiin, boong kalau gak begitu. coba betapa mengganggunya itu, harus melulu merhatiin pacar, dalam satu kelas pula. dikit dikit "yang kenapa?" padahal waktu disekolah mestinya full buat belajar. belum lagi kalau si pacar dideketin temen lain, pasti itu juga mengganggu, cemburu lah, ujung2nya berantem gak jelas, dan besoknya gak mau masuk sekolah lantaran males lihat si pacar heheh.. ini berabe kan. padahal beberapa hari lagi mau UKK heeheeh...
dan seabrek hal-hal yang malah membuat energi untuk belajar itu tersita hanya untuk memperhatikan si pacar. bener deh, kalau gak percaya buktikan...........eit membuktikannya bukan berarti kamu boleh pacaran, tapi dengan bertanya kepada temen mu yang pernah pacaran di sekolah... dan cari sendiri deh mudhorat lainnya.
Sekarang baru kita bahas secara syiar nya, apa hukumnya?
Pacaran ada yang mengatakan boleh kok, asal.......... asal tidak mendekatkan diri si pelaku pacaran ke perbuatan zinah. Cuma, cuma nih...... ada tidak orang yang pacaran ini berani menjamin tidak akan deket-deket ke perbuatan zina. ingat ya, zina bukan berarti melakukan hubungan suami istri. tapi melihat bukan mahrom berlama lama juga termasuk ke perbuatan zina. dan bisa tidak yang pacaran terbebas dari perlakuan seperti itu, boro boro.......pengennya deket deketan trus tatap tatapan dan selanjutnya terserah anda kan?
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” Al-Isra’ ayat 32.
Ayat diatas diperkuat lagi dengan hadist Rasulullah SAW berikut...
“Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw berkhutbah, ia berkata: Jangan sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan kecuali beserta ada mahramnya, dan janganlah seorang perempuan melakukan musafir kecuali beserta ada mahramnya” (muttafaq alaihi)
Tidak boleh pacaran sebab........
Mengapa dilarang pacaran, sebab itu tadi takut terjadi hal2 yang mendekati perbuatan zina. Karena perbuatan zina pada dasarnya terjadi karena adanya kesempatan dan niat. Kalau sudah deket dengan si pacar sekalipun tidak ada niat, tapi kalau kesempatan mendukung, perbuatan zina bisa saja terjadi. Begitulah alasannya. Kalau ngotot pengen pacaran karena saking cintanya sama si do'i, monggo asal patuh dan taat larangan-larangan baik norma terlebih agama. Dan kalau dirasa sudah siap, siap mental minimal, silahkan melakukan pernikahan yang sah.
Lho kan masih sekolah pak?
Makanya tahan dulu, sampai kalian lulus sekolah, SMA. setelah lulus silahkan cari pekerjaan yang bisa buat dijadikan ladang untuk berumah tangga. Dan kalau sudah siap maka menikahlah kalian agar kalian bisa bebasa berpacarannya setelah akad nikah tersebut. Hayooo berani terima tantangan ini, tahan dulu pacaran sampai kamu datang untuk menunaikan akad nikah?
Baca juga konsultasi lainnya:
Bolehkah Guru Laik-laki Berjabat Tangan Dengan Siswi Yang Sudah Baligh?
Demikian jawaban pak guru kali ini. Silahkan ambil kalau ini bermanfaat, kalau in benar tentu ini semata mata hidayah pak guru dari Allah SWT, tapi kalau ini salah tentu ini semata mata dari kebodohan pak guru. Ilaliko, Wassalam. Jadilah remaja membanggakan..........
ConversionConversion EmoticonEmoticon